Hari ini udah H-3 sebelum masuk kuliah semester 4 nih :D mau sekedar mengisi kesuwungan dengan nyeritain ini hehe , okayy Semarang Touchdown #2 !
Hari itu, kalau tidak salah ya waktu setelah UTS semester 2, awal bulan Mei 2014. Kami sekumpulan atau lebih tepatnya perwakilan Inspiratif 2013 Teknik Kimia Universitas Diponegoro hendak pergi ke gunung Ungaran dengan beranggotakan 11 orang yaitu Komting Satria, Mukti, Bintang, Mas Hanif, Adit, Mirza, Latif, Ayu Bundo, Titak, Mirza, dan saya Annizah. Sebenarnya jumlah peserta yang ikut terbilang sedikit, soalnya udah di Jarkom dari hari-hari sebelumnya, tapi yang ikut tetep aja sedikit -_- alasannya pada takut naik gunung hfffttt --"
Kami kumpul di gedung A jam 3 sore, sehabis shlat ashar kami berangkat dari semarang pukul 15.45 menggunakan sepeda motor. perjalanan menuju Basecamp mawar memakan waktu sekitar 1,5 jam sehingga kami sampai pukul 5 lebih. di basecamp ini ditarik uang untuk menitipkan motor/parkir. Sampai di basecamp mawar, kami shalat maghrib terlebih dahulu lalu memeriksa kembali packing yang ada dalam tas kami.
Pukul 18.30 kami memulai perjalanan menuju Promasan untuk istirahat malamnya. Sebenarnya ini bukan kali pertama saya menaiki gunung Ungaran, karena sebelumnya saya pernah naik tapi bersama teman-teman Oxygen-16. seperti biasa di perjalanan awal kami melewati bukit-bukit cemara yang masih kecil. Disana pemandangan Kota Ungaran malam hari terlihat jelas. sesekali kami berhenti karena beberapa dari kami ada yang lapar karena belum makan dibawah hehe --". setelah kami melewati bukit yang menanjak, sampailah kami pada daerah yang landai dengan pepohonan pinus serta poho-pohon tinggi lainnya. kami sangat menikmati perjalanan malam itu. namun, saat kami melewati mata air yang biasanya digunakan untuk minum para pendaki, gerimis mulai membasahi tanah gunung Ungaran, mulanya hanya sedikit namun lama-kelamaan mnjadi titik-titik hujan yang lumayan deras. Hal ini membuat kami harus mengeluarkan jas Hujan Kelelawar atau Ponco untuk melindungi tas dan badan kami dari hujan. Kami terus melanjutkan perjalanan yang sudah hampir 2 jam itu, dan melewati track tanjak yang didominasi dengan tanah yang penuh dengan lumpur karena diguyuri hujan. tak sedikit dari kami yang kepeleset. namun, hal ini justru menyenangkan karena kami saling menolong satu satu sama lain :) setelah track menanjak, sampailah kami pada kebun teh. Hujan masih lebat namun tidak menutupi segarnya aroma kebun teh yang kami lewati, rasanya tidak sabar menunggu perjalanan pulang agar segera melihat padang teh yang hijau diguyuri hujan :D 1,5 jam dari saat kami kehujanan di mata air, sampailah kami pada Promasan, yaitu daerah pedesaan di atas gunung Ungaran yang biasanya digunakan pendaki untuk bermalam sebelum paginya menuju puncak Ungaran. Jarak antara Puncak dengan Promasan sendiri sekitar 200 M, kalau digunakan berjalan sekitar setengah jam.
Setelah sampai penginapan yang bertarif 3000/orang/malam ini , kami segera beres beres. beberapa dari kami ada yang menyiapkan matras untuk tidur dan ada yang memasak mie , makanan favorit pendaki saat naik gunung (y). Setelah kami makan mie bareng-bareng dalam 1 nesting, tidak lupa kami memasang alarm pukul 3 pagi untuk berangkat menuju Puncak Ungaran. Dingin masih menyelimuti Promasan, dan kami pun tertidur lelap...
Esok harinya, saat kami bangun pukul 2 ternyata hujan masih sangat deras. beberapa dari kami mencoba keluar dan ternyata setelah disurvey hujannya juga disertai badai angin. Akhirnya setelah berunding, kami memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan menuju puncak. sebenarnya ada kekecewaan dari kami yang sudah naik menuju Promasan, namun kami sadar bahwa tujuan utama dari sebuah pendakian ialah bukan Mencapai Puncak, namun dapat kembali dengan selamat menuju rumah. karena hujan yang disertai badai di atas sangat membahayakan jika kami tetap menerjang untuk menuju Puncak, lebih baik kami tetap di Promasan. Karena tidak jadi, kami melanjutkan tidur.
Pukul setengah 6 kami bangun, dan shalat subuh. Hujan semalam telah berhenti, kami keluar dan melihat basahnya pepohonan dan tanah karena hujan. Untuk mengobati kekecewaan, kami pergi ke Goa Jepang Ungaran. Pemandangan menuju Goa Lumayan mengobati kekecewaan kami. Lumayan bagus ! setelah sampai, salah satu teman saya bercerita bahwa ia pernah ke Goa ini sewaktu SMA. dan katanya ada mitos bahwa jumlah ruangan yang ada di Goa ini tidak pernah sama jika tiap orang menghitung masing-masing di dalam hati. Akhirnya kami memasuki Goa Jepang yang kononnya merupakan tempat persembunyian Jepang semasa penjajahan dulu.
Goa Jepang Promasan, Ungaran |
Di dalam Goa kami menemukan beberapa ruangan kosong dengan ukuran yang sama dan tak sedikit yang terdapat bekas kayu bakar dan sisa bungkus makanan. Sebenarnya situs ini menarik dan bagus jika di rawat. namun sayangnya, Goa ini justru di buat kotor dengan pendaki yang tidak bertanggung jawab :(. benar saja, saat keluar kami memberitahu hasil perhitungan jumlah ruangan kosong di Gua ini, ternyata benar dari kami ber 11 tidak ada satupun yang sama. ada yang menghitung 22, 28, 24, 30, dan sebagainya. saat kelur kami disajikan dengan pemandangan puncak Ungaran. walaupun terdapat kekecewaan di hati kami, tapi setidaknya kami dapat menikmati pemandangan Ungaran yang sangat bagus ini
Puncak Gunung Ungaran dari Goa Promasan |
Puncak Ungaran dari bawah |
Setelah puas dengan melihat puncak Ungaran, kami segera menuju Promasan lagi dan bersiap-siap untuk kembali ke basecamp. Di perjalanan pulang, kami melewati kebun teh semalam. sungguh indahnya pemandangan kebun teh yang dibasahi hujan :D seketika kekecewaan karena tidak mencapai puncak hari itu terobati seketika !
Kebun Teh Ungaran #1 |
Kebun Teh Ungaran #2 |
Setelah hampir 1 jam perjalanan turun ke Basecamp mawar, kami shalat Dzuhur dan melanjutkan Perjalanan pulang. !!! dan akhirnya... Semarang Touchdownn !!!!!
dari perjalanan ini saya mendapatkan nilai kehidupan bahwa terkadang kekecewaan membuat seseorang semakin kuat dan lebih mensyukuri apa yang dimiliki :)
Wassalamualaikum wr wb ..
sudah mampir ya sist heheu :3
BalasHapusmakasih ya sist
BalasHapus