Hari ini datang lagi.
Sebenarnya sama dengan hari lainnya, dimana yang kupandangi tepat didepan meja kamar kosan, foto yang entah tahun berapa, dengan jelas ia menggendongku saat habis bekerja sebagai dosen waktu itu.
Hari ini datang lagi., rindu
Ya, pikiranku melayang kembali pada peristiwa 7 tahun lalu. peristiwa yang aku harap dapat hilang secara permanen dalam ingatan. peristiwa yang jika bisa, ingin sekali agar tidak terjadi saja.
Sebenarnya tidak masalah ketika hari ini datang lagi. Mungkin segalanya sudah berubah dan terlihat terbiasa sejak 7 tahun dimana hari ini selalu datang. Mungkin juga, sebuah perasaan, kesal, sedih, rindu hanya bisa di ekspresikan melalui tulisan, maka biarlah itu terjadi karena aku hanya ingin mengatakan bahwa aku , rindu.
...hari itu, 26 september 2008
kebetulan karena sudah H-4 Lebaran, hari itu kami berkumpul lengkap di rumah karena sekolah sedang libur. hari itu juga, motor baru ayah datang dari dealer. senang? pasti. karena pasti akan diajak jalan2 hehe. tentu saja ayah sibuk mengecek mesin motor. kakak ayu sedang main komputer , nisa lagi nonton, mama lagi nyuci, aulia main. yah, biasa aja sih hari itu. suatu saat di hari itu waktu siang , tiba-tiba kakak ayu tanya "pak, tadi malam ayu mimpi dikasih kado baju warna merah dari pacar". ya, karena bapak kerjaanya udah sering ditanyai masalah tafsir mimpi, dengan gaya sok-sokan dia jawab "oh, hati2 sama pacar kamu. mimpi tentang baju pertanda buruk". nah, mendengar jawaban itu, kakak , nisa sama mama ketawa sejad-jadinya. karena pada saat itu kami tidak bisa percaya, apa hubungan baju dan pertanda buruk? karena bapak juga seperti biasanya suka bercanda, kami tentu saja menganggap jawaban bapak sebagai angin lalu saja atau mungkin bagian dari candaan bapak saja. sudah maghrib, malam itu kami teraweh , Sepulang teraweh seperti biasa kami setiap malam kumpul diteras depan rumah untuk sekedar mendengar MOP (cerita lucu) dari bapak. selalu kami dibuat tertawa olehnya. saat itu benar2 saat terindah sebelum ia meninggalkan kami berempat. kami sukses dibuatnya senang dengan ceritanya. setelah cerita-cerita lucunya yg panjang habis, bapak mengutarakan rencananya untuk pergi ke Koya (daerah pemancingan) esok hari untuk menghabiskan meteran motor agar bisa dipakai boncengan dihari lebaran. bapak berencana mengajak dek aulia. mungkin karena usiaku yang anak2 saat itu tidak paham kalau motor baru tidak boleh terlalu berat bawaannya, kemudian nisa merengek untuk juga ikut. alhasil malam itu nisa ngambek dan masuk ke kamar duluan. bapak menyusul dan mengatakan bahwa nisa boleh ikut, namun rasa kesal karena tidak diajak membuatku tetap diam dan tidak ingin berkata dengan bapak. hal inilah yang akan membuatku sangat menyesal dikemudian hari.
malam itu setelah nisa masuk kamar, mama dan aulia juga sudah lelah dan ingin tidur. hanya tinggal kakak ayu yg masih nonton tv. sayup2 aku dengar dari kamar saat itu karena nisa belum tidur, bapak menyuruh kak ayu buat nggoreng telo. tapi, kak ayu gak mau dengan alasan dia sudah capek. akhirnya bapak keluar rumah, karena ia kebagian jadwal ronda malam itu di pos kamling. malam usai dan kami serumah tidur.
27 September 2008
dalam tidurku yang nyenyak, tiba-tiba suara gaduh terdengar di rumah. jam 12. saat nisa bangun dan mengecek apa yang terjadi, tiba-tiba saja nisa sudah melihat bapak tergeletak di ruang tengah. lidahnya kelu, bengkok dan tidak bisa berbicara. matanya merah dan tangannya juga bengkok. apa yang terjadi???? nisa bingung dan seisi rumah serta tetangga ikut berdatangan. nisa dengar para orang dewasa bilang bapak terkena stroke. ia habis minum mi**ne saat ronda padahal dia tau sendiri bahwa ia punya penyakit darah tinggi. seusai berdebat dengan tetangga, akhirnya mama memutuskan untuk membawa bapak ke RS Dian Harapan, RS paling dekat dengan rumah. malam itu, nisa dan mama yang pergi ke rumah sakit bersama mobil tetangga dan beberapa tetangga yg juga ikut meggotong bapak. kak ayu dirumah , dia menjaga dek aulia yg masih tertidur. di mobil saat itu, yang saya ingat adalah kejadian 2 tahun sebelumnya saat mama juga hampir meninggal di mobil yang sama karena keracunan baygon. pikiran nisa sudah kacau.
saat sudah sampai dirumah sakit, bapak dibawa ke ruangan pemeriksaan. tidak lama kemudian, dokter berkata bahwa bapak harus dibawa ke rumah sakit di ibukota karena peralatan di RS Dian Harapan tidak lengkap. akhirnya dengan mobil ambulans, nisa dan mama serta seorang tetangga menuju ke RS Jayapura. perjalanan kesana kira-kira 1,5 jam. didalam mobil itu, tepat ddepan nisa duduk , ada bapak yang sedang terkapar. matanya merah, sesekali mengeluarkan air mata. sesekali pula ibu saya mengusapnya dan membisikkan serta menuntun bapak membaca kalimat-kalimat syahadat. pemandangan seperti apa ini. beberapa menit berlalu , aku memegang kaki bapak sudah mulai dingin. matanya benar2 putih ,sampai2 nisa harus membuka kelopaknya agar kelihatan bagian hitamnya.kemudian saat paling sedih adalah ketika ia memandang wajahku, meneteskan air mata , mengisyaratkan untuk berbicara, namun ia tidak bisa karena lidahnya yang kelu. sungguh, sampai detik ini nisa sangat ingin tau apa yang ingin dia katakan. dan saat ia meneteskan air matanya, tiba-tiba darah keluar dari telinganya diikuti dari hidungnya. dan pada saat itu, ia berhenti bernafas. spontan mama menangis sejadi-jadinya. jam menunjukkan pukul 3 pagi dan kami belum sampai di RS Jayapura. mantri ambulans yang mengantarkan kami mengecek keadaan bapak, ia berkata bahwa sudah tidak ada harapan lagi karena pembuluh darah bapak sudah pecah.
Malam saat ambulans balik menuju RS Dian Harapan untuk mengecek keadaan jenazah bapak, nisa hanya bisa memandangi wajah bapak saya yang sudah tidak bernyawa. sesekali nisa berfikir bagaimana kehidupan nisa setelah ini? Apakah ini semua benar-benar terjadi? sementara mama sibuk menghubungi kakak serta keluarga untuk menyiapkan tenda di depan rumah. dan nisa masih saja memandangi wajah bapak sambil sesekali menangis karena tidak percaya. kenapa bisa sesingkat ini segalanya terjadi begitu saja.
You made my day, hari itu berdatangan orang-orang dari berbagai asal menuju rumah untuk melayat bapak. teman-teman kerja, teman semasa bapak sekoloah, sejawat ibu, dan teman-teman nisa serta kakak ayu juga berdatangan. hari nan kelabu. namun entah kenapa, jazad bapak saat itu bersih dan sedang tersenyum. orang biilang, meninggalnya ayah saya di malam Ganjil, penghujung bulan Ramadhan. Semoga saja bapak meninggal dalam keadaan iman dan islam. aamin yaa Rabb.
7 tahun berlalu,
terkadang ingatan tentangmu melayang lagi ..
Ingatkah dengan gambar ini? iya, saat pertama kali nisa masuk sekolah SD, bapak bilang harus diabadikan. iya, saat rumah kita di perumnas 3, ini foto diambil sebelum berangkat sekolah. kakak kelas 5, aku kelas 1.
ada pagar besi dibelakang foto itu, pagar yang telah berhasil mematahkan jari kanan tengahku. ingat sekali saat itu bapak lagi nyuci motor vespa, melihat jariku yang patah, bapak langsung kebingungan mengantarkanku ke rumah sakit sampai2 makek bajunya aja kebalik.
di foto itu juga ada anjing (setengah badan). mungkin kalo bapak ingat, dulu anjing itu pernah menerkam kepala nisa sampai harus dibawa ke rumah sakit. kata-kata pertama bapak yang aku sangat ingat di rumah sakit saat itu "dok, anak saya tidak rabies kan?" sungguh kenangan yang sangat lucu untuk diingat.
Atau mungkin, sepulang dari rumah nenek di Jayapura, kita baru pulang pukul 11 malam. melewati dinginnya pegunungan skyland saat itu, tiba-tiba lampu motor bapak mati, dan di jalan benar2 tidak ada lampu penerangan dan tak ada satupun mobil/motor yang lewat. keadaan sangat gelap gulita dan jalannya pun berkelok serta diapit jurang. terpaksa kita harus menunggu berdiam diri ditengah kegelapan beberapa lama. berdua kita sama-sama takut, menunggu kemudian dimana ada trek yang lewat lalu kita mengikutinya dari belakang.
Atau saat kita berdua naik vespa, karena aku menanyakan warna kesukaan bapak terus menerus dan jadi gak konsen, kita berdua jatuh dari vespa. alhasil kita harus nyurung motor berdua siang terik di sepanjang jalan PLTD-rumah. sepulangnya nisa dibelikan semangkok mie ayam. dan malamnya waktu foto-foto, mangkok mie ayam itu masih ada?
Atau saat waktu kelas 2 SD , nisa juara kelas dan bapak mengajak nisa ke Manokwari-Serui-Biak-Sorong-Raja Ampat?? Ingat gak pak, waktu itu nisa naik kapal pertama kali, nisa setiap hari mabuk dan muntah, sama bapak dibelikan pop mie terus gak muntah lagi. terus waktu ke perkebunan sawit di manokwari , bapak dikasih durian sekardus, nisa muntah sepanjang perjalanan karena baunya dimobil dan bapak terpaksa menghabiskan durian semuanya biar habis dan nisa ga pusing lagi? terus juga nisa hampir tenggelam di pasir putih manokwari gara-gara nyebur ke pantai kejauhan? terus waktu pulang nisa juga hampir hilang karena kepisah waktu naik tangga kapal? Ya ampuun, nisa waktu kecil nakal banget ya sampe bikin susah bapak :"(
Atau bapak masih inget gak waktu nisa kelas 4 SD? waktu ulang tahun , mama sama bapak tiba2 datang kesekolahan bawa kue sama jajanan di kelas waktu bel pulang, terus temen2 sekelas nyanyi selamat ulang tahun ke nisa dipimpin sama Bu Ongge? Nisa bener2 kaget karena nisa taunya bapak masih dikantor. ternyata bapak cuti hari itu demi bisa kasih kejutan ke nisa.
Atau mungkin saat nisa pertama kalinya daftar SMP? hujan-hujan bapak nganterin nisa daftar SMP 2?? lama banget , orang tua murid gak boleh masuk. alhasil bapak nunggu diluar pagar sekolah hujan-hujanan terus pulangnya sakit?
mungkin terlalu banyak kenangan manis dan tidak bisa diceritakan semua disini. Nisa hanya selalu ingat kalo bapak sedih, pasti duduk di teras rumah, terus nisa tanya ada apa, bapak selalu bilang "gak papa nak, kalau kamu besar harus jadi orang sukses ya. rajin belajar makanya. jangan kayak bapakmu ini nak." sebenarnya aku tau kondisi bapak kayak apa, walaupun bapak pernah membuat kesalahan terbesar yang membuat hati mama sakit, nisa selalu tahu alasan bapak itu kenapa. mungkin benar kata mama, "nisa itu anak kesayangan bapak. kalo nisangambek , bapak selalu tanya ada apa dan khawatir banget". mungkin kita ditakdirkan untuk mengerti satu sama lain ya pak?
Sampai saat ini pun, nisa belum pernah ketemu dengan sosok Lelaki seperti bapak. Humoris, berwibawa, setia ,pintar dan sangat loyal. dan kalaupun ada, posisi bapak didalam hati nisa tetap nomor 1 :")
Mungkin, kesedihan akan selalu ada karena kehadiranmu yang dirindukan di tengah keluarga. mungkin segalanya akan tidak sama jika bapak masih ada. namun 1 yang nisa syukuri bahwa dengan kehilangan bapak, ada sesuatu yang Allah rencanakan buat nisa. yaitu kemandirian, keberanian dan ketahan-bantingan. biarlah sudah cerita hidup nisa yang tidak mudah setelah kepergian bapak, menjadi cerita hidup kelak buat anak-cucu nisa.
Semangat untuk mejalani hari-hari. karena nisa ingin membahagiakan wanita yang paling kamu sayang. kami berempat akan selalu terikat dan bersama. mungkin, Allah punya rencana yang lebih baik kelak. Izinkan kami membahagiakan mama, dengan cara kami ya pak :"). Semoga setelah kuliah nisa bisa buat mama lebih bahagia lagi.
yang terakhir,
karena waktu terus bergulir, tidak boleh ada kesedihan lagi
semua memang sudah terjadi, kehendak Allah itu pasti
dan karena ada mimpi yang harus menjadi nyata
jadi, hanya ada do'a mengiringimu setiap langkah..
Tunggu Nisa sukses,
Nisa pasti datang ke Makam bapak di Tanah Hitam.
Selamat Jalan Ayahku sayang, Selamat 7 tahun berpisah..
Pria hitam, pendek, berkaca mata, perokok berat dan paling ganteng di dunia
I'd love you in every seconds in my life <3